Sabtu, 29 Mei 2010

WISATA DAERAH BANYUMAS PURBALINGGA DAN SEKITARNYA

Berwisata ke Jawa Tengah kini tak lengkap jika hanya berkunjung ke Borobudur atau Baturaden. Biro-biro perjalanan di Pulau Jawa saat ini mulai memasukkan Kabupaten Purbalingga sebagai salah satu tujuan wisata utama.

Ada apa dengan Purbalingga? Tahukah Anda, kota yang terletak di kaki Gunung Slamet itu, tengah mengalami perkembangan yang cukup menakjubkan, utamanya di bidang wisata. Tak heran, kota ini mendapatkan julukan baru yang lumayan mentereng: magnet wisata di Jateng (Jawa Tengah) bagian selatan.

Tak sulit untuk menjangkau Purbalingga. Dari Jakarta, butuh waktu sekitar tujuh jam untuk sampai di kota ini. Namun, jika Anda enggan berkendara, naik kereta api juga bisa menjadi pilihan. Turunlah di stasiun Purwokerto, selanjutnya Anda dapat memanfaatkan angkutan umum, seperti taksi. Jarak Purwokerto - Purbalingga hanya 18 km yang dapat ditempuh dalam waktu 20 menit.

Nah, begitu sampai di kota yang memiliki luas 77.764 hektare itu, Anda akan segera disambut hawa sejuk pegunungan. Dari 18 kecamatan yang ada di Purbalingga, tiga di antaranya memiliki objek wisata unggulan yakni Bojongsari, Kutasari, dan Padamara.

Desa Karangbanjar di Kecamatan Bojongsari yang berjarak sekitar 5 km arah utara Kota Purbalinga, memiliki objek wisata andalan yang disebut Objek Wisata Air Bojongsari atau dikenal dengan singkatan Owabong. Di tempat ini, pengunjung akan disuguhi enam kolam renang di mana masing-masing kolam memiliki fasilitas tersendiri seperti waterboom, ember tumpah, kolam arus, hingga aneka permainan air. Di tempat wisata seluas 4,8 hektare ini, terdapat pula kolam sesat di mana kita akan diajak mengikuti permainan di dalam air.

Menurut Agus Dwiyantoro dari bagian marketing Museum Reptil dan Owabong, kolam sesat cukup diminati karena menyajikan beragam permainan yang menghibur. Kolam tersebut bisa dinikmati wisatawan, baik tua maupun muda. Jangan kaget, Anda bisa lupa waktu karena asyiknya bermain di kolam ini. Secara keseluruhan, kolam di Owabong memiliki kedalaman bervariasi antara 1,10 meter hingga 2,25 meter.

Salah satu keistimewaan Owabong adalah air yang mengisi keenam kolam itu bersumber dari mata air yaitu mata air Cidandang, Cipawon, dan Cikupel. ”Berenang di kolam ini tidak membuat kulit bersisik atau mata memerah, karena ini air murni tanpa ada campuran kaporit maupun obat-obatan lainnya,” kata Agus.

Di Owabong, juga tersedia waterboom yakni jenis spiral dan torpedo. Untuk spiral, tingginya mencapai 13 meter dan merupakan waterboom tertinggi di Jawa Tengah.

Dalam waktu dekat, kawasan wisata Owabong akan makin lengkap dengan rampungnya pembangunan wahana lain yang disebut pantai bebas tsunami. Ide pembuatan wahana ini didasari kenyataan bahwa masyarakat menyukai pantai tapi takut dengan gelombang tinggi.

Pantai bebas tsunami ini akan dibuat mirip pantai sesungguhnya. Ada gelombang, pasir putih, dan sebagainya. Luas kawasan pantai buatan itu mencapai 1.200 m2. Wahana baru ini diharapkan dapat digunakan pada bulan September 2007 mendatang.

Bagi yang suka kebut-kebutan di jalan raya, dapat terpuaskan dengan menjajal sirkuit gokart dan MPV yang yang berada di belakang pantai bebas tsunami. Sirkuit ini memiliki panjang lintasan sekitar 400 meter.

Puas menikmati semua wahana dan fasilitas di Owabong, Anda dapat beristirahat di balai bengong atau di bawah pohon. Sembari duduk-duduk, Anda dapat menikmati aneka makanan, baik tradisional maupun modern. Ingin menginap? Tak perlu bingung mencari hotel. Di kawasan Owabong juga tersedia sarana penginapan yang sangat representatif. Saat ini, tersedia cottage dengan fasilitas 14 kamar yang terdiri dari 10 kamar suite dan empat kamar ukuran family.

Menurut Agus, sepanjang tahun 2006, Owabong dikunjungi oleh 557 ribu orang dengan jumlah pendapatan Rp 1,5 milyar. Bahkan liburan sekolah yang baru lalu, Owabong mencatat rekor dalam jumlah pengunjung, yakni 17 ribu orang pada hari Ahad menjelang liburan berakhir.

Museum reptil dan serangga
Puas bermain air di Owabong, singgahlah di museum reptil dan serangga (Reptile & Insect Park) yang hanya berjarak 2 km dari Owabong. Museum yang baru dibuka sepekan lalu oleh Bupati Purbalingga, Triyono Budi Sasongko, itu menyajikan sekitar 841 spesies serangga dengan 1.831 spesimen. Meski baru sepekan dibuka, tempat ini telah disambangi oleh setidaknya 3.900 pengunjung.

Menurut Basuki Kadang Dewa, salah satu pemandu wisata (guide) di museum ini, pengunjung dapat menyaksikan aneka serangga mulai dari kepik sampai kumbang kelapa. Ada juga ratusan jenis kupu-kupu, juga serangga yang dipajang dalam bingkai kaca berukuran satu meter. Sementara di area reptile park seluas 6 hektare, dapat disaksikan aneka macam ular, mulai dari jenis python, pucuk, kobra albino hingga king kobra. Semua binatang melata itu ditempatkan di dalam kandang khusus. Beberapa ular jinak bahkan dilepas di area tersebut.

Tak cuma melihat. Anda, jika cukup punya nyali, juga bisa berfoto bersama binatang melata itu. Beberapa orang pemandu akan membantu Anda. ”Tapi kalau takut, lebih baik tidak usah, karena kalau kita panik ular tersebut bisa menyerang,” kata Dewa. Tentu saja tak cuma ular. Di area tersebut, bisa disaksikan pula hewan reptil lainnya seperti iguana, buaya, biawak, dan sebagainya.

Tak jauh dari museum reptil, terdapat taman buah seluas 2 hektare. Kawasan ini sengaja dibuat sesuai dengan kontur tanah perbukitan berikut sungai yang membelah taman tersebut. Taman ini belum difungsikan, namun pengunjung dapat menyaksikan dari dekat. Di taman yang sepertinya meniru taman buah Mekarsari, Bogor, itu, telah tumbuh beberapa jenis tanaman buah seperti durian, mangga, kelengkeng, pepaya hingga buah naga yang konon berkhasiat mengobati berbagai macam penyakit. Di lokasi ini pula, tumbuh aneka tanaman hias.

Akuarium raksasa
Belum lengkap acara jalan-jalan Anda di Purbalingga tanpa menyambangi akuarium raksasa Pancuran Mas yang berada di Desa Purbayasa, Kecamatan Padamara. Dari taman reptil, akuarium raksasa ini hanya berjarak sekitar 4 km, menyusuri jalan pedesaan yang begitu indah dengan kerindangan pohon di kanan kiri jalan.

Sebagai akuarium raksasa, tentu saja pengunjung bisa melihat aneka ragam ikan dan hewan laut. Ada yang berasal dari Asia, Australia, Eropa, Afrika hingga Amerika. Ikan buas piranha, menjadi salah satu daya tarik tempat ini. Begitu pula ikan arapaima yang panjangnya mencapai sekitar 1 meter, kerap membuat pengunjung — terutama anak-anak — terkagum-kagum. Ikan-ikan tersebut dipajang dalam beberapa akuarium besar dengan sirkulasi air yang cukup baik.

Seperti halnya museum reptil dan serangga, akuarium raksasa ini juga bukan sekadar tempat rekreasi, tapi juga sarana pendidikan. Di kedua tempat ini, pengunjung dapat menyimak keterangan yang tertempel di depan akuarium, kandang, atau bingkai kaca mengenai nama satwa, spesies, makanan, hingga negara asalnya. Nah, tunggu apa lagi? Segera siapkan agenda jalan-jalan ke Purbalingga. Jangan lupa, ajak serta keluarga Anda!

Sumber : www.republika.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jangan bengong tulis komentar aza..........